![]() |
Gusri Effendi Ketua DPRD Kota Dumai |
Hal ini menyebabkan jarak pandang di kota pelabuhan itu berkurang dan dikhawatirkan memgganggu kesehatan masyarakat.
Selain itu, beberapa sekolah dasar (SD) juga mengambil langkah untuk meliburkan proses belajar mengajar bagi anak kelas 1 dikarenakan anak-anak lebih rentan akan gangguan pernafasan.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Dumai Gusri Effendi mengimbau agar masyarakat dapat mengurangi aktifitas di luar rumah karena khawatir akan memgganggu kesehatan.
"Sedapat mungkin kurangi aktifitas yang tidak terlalu penting di luar rumah, karena asap yang menyelimuti Kota Dumai akhir-akhir ini bisa saja mengganggu kesehatan terutama di bagian m saluran pernafasan kita khususnya bagi anak-anak," sebut pria yang kerap disapa Andi ini kepada Sorotlensa.com di ruang kerjanya gedung DPRD Kota Dumai, Jalan Tuanku Tambusai, Kelurahan Bagan Besar Kecamatan Bukit Kapur, Senin (25/2/2019).
![]() |
Suasana Salah satu jalan Protokol Kota Dumai yang di selimuti kabut asap dampak Karhutla yang mengganggu jarak pandang pemgendara |
"Demi mengurangi asap yang terhirup bagi pengendara dan pejalan kaki,"imbuh lelaki berdarah Minang ini didampingi Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangang (PDIP) Samuel Turnip SH
Ia juga meminta pihak RSUD Kota Dumai agar memberikan pelayanan prima kepada para pasien yang berdampak akibag kabut asap ini.
"Khususnya bagi penderita ISPA (infeksi saluran pernafasan akut),"tutup Andi.
Penulis : Faisal Arif
Posting Komentar