![]() |
Ilustrasi |
Dumai - Kekerasan terhadap awak media terjadi di Dumai, tepatnya di Jl. Perwira Kamis (23/09/2021) sekira Pukul 11.00 WIB. Rekan media inisial H tersebut menceritakan kejadian menimpa dirinya sebagaimana kronologi dibawah ini.
"Awalnya saya dari sekretariat DPRD tujuan kembali ke Dumai dengan rute arah Simpang Bukit Timah, namun beberapa ratus meter setelahnya saya melihat Mobil Tangki berwarna merah putih berbelok kearah sebuah Warung. Mobil tersebut berhenti di Warung yang posisinya tidak begitujauh dari pinggir Jalan Perwira tersebut. Saya-pun berhenti, setelah saya amati ternyata mereka melakukan kegiatan "kencing minyak" istilah dari menjual BBM ke Mafia," ungkap Jurnalis yang bernaung dibawah bendera PWI tersebut
Dengan memperlihatkan lebam-lebam bekas penganiayaan seraya meringis menahan sakit, kembali ia ceritakan penganiayaan dialaminya.
"Saat saya mengambil gambar mobil tangki berplat BK tersebut datanglah seorang perempuan dari dalam Warung dia menanyakan kenapa di photo Bang, saya bilang saya wartawan, jumpai saja pengurusnya ujarnya lagi, lantas saya jawab saya tak perlu pengurus karena saya bukan minta uang, saya cuma mau ambil gambar". sebutnya mengulangi percakapan dengan wanita yang ada di Warung itu.
"Tak lama berselang datang beberapa orang dengan mengendarai kendaraan roda dua, ada yang menaiki motor Matic dan adapula RK King berwarna merah, sesaat setelah turun dari motornya, mereka tanpa basa-basi langsung lakukan pemukulan secara brutal, bukan hanya dipukul pakai tangan tapi tendangan, bahkan mereka juga mengunakan helm dan beloti, apa yang mereka lakukan sangat tidak manusiawi". sebutnya.
"Belum puas sampai disitu mereka membawa saya kebelakang Warung, disitu lagi-lagi saya di pukuli sambil disuruh membuat surat pernyataan disertai kata-kata pengancaman, setelah saya disuruh menandatanggani surat pernyataan damai mereka melepaskan saya sambil memberi selembar uang kertas seratus ribuan". urainya.
Selain babak belur akibat pemukulan HP-nya juga dirusak, bahkan Headset hilang, buntut pemukulan tidak manusiawi dari oknum Mafia BBM awak media sudah melaporkan ke pihak Polres. Oleh penyidik Polres diarahkan ke Polisi Militer (PM) karena pelaku pemukulan diduga oknum TNI.
Sampai berita ini dirilis, korban pemukulan masih diperiksa di Kantor PM Dumai dan terlihat puluhan wartawan masih memenuhi kantor tersebut sebagai bentuk solidaritas dan mengawal proses pemeriksaan.
Sumber :(LPC)
Posting Komentar