Sorotlensa.com - Penceramah asal Piaman Provinsi Sumatera Barat Ustadz Rahmat Tuangku Bagindo Basa hadir ditengah - tengah ratusan warga Ikatan Keluarga (IK) XII Koto Persatuan Keluarga Daerah Piaman (PKDP) Kota Dumai guna memberikan tausiah dalam rangka peringatan Isra' Mi'raj Nabi Besar Muhammad SAW 1444 Hijriah tahun 2023 Masehi sembari do'a bersama menyambut bulan suci Ramadhan di gedung XII Koto jalan Sejahtera (belakang SPBU) jalan Sudirman pada jum'at (03/03/2023) malam.
Tausiah yang mengangkat kisah perjalannan Nabi ini juga berisi ceramah yang bermakna untuk lebih membersihkan diri serta menguatkan hubungan silaturahmi antar sesama. Terlihat hadirin yang hadir mulai dari Ninik Mamak, BPH XII Koto, Ketua Area, Bundo Kanduang serta simpatisan lainnya mendengarkan tausiah sang Ustadz dengan Hikmad.
Zainal Aung selaku Ketua IK XII Koto PKDP Kota Dumai mengatakan peringatan Isra' Mi'raj tahun ini digelar sederhana namun tidak mengurangi nilai-nilai sejarah Nabi Muhammad.
"Terima kasih atas segala undangan walau cuaca pada hari ini tidak bagus, namun antusias warga IK XII Koto tetap besar untuk hadir pada malam peringatan Isra' Mi'raj 1444 Hijriah tahun ini,"ucap Zainal Aung dalam sambutannya.
Acara yang juga dihadiri oleh pengurus beberapa IK yang ada dibawah naungan PKDP antara lain KKTMS, KTKS 7 KOTO, DPC PKDP Bukit Kapur dan lainnya ini juga sekaligus menjadi penutupan wirid rutin bulanan IK XII Koto yang digelar setiap hari jum'at diminggu pertama setiap bulannya.
Zainal Aung juga meminta kepada seluruh undangan khususnya warga XII Koto untuk menjadikan moment ini sebagai ajang saling bermaafan sebagai tradisi menjelang masuknya bulan Ramadhan.
"Melalui cara saling bermafan, semoga Ramadhan tahun ini kita dapat lebih meningkatkan keimanan kita. Karena saling maaf memaafkan adalah salah satu cara mempererat hubungan kita antar sesama yang juga merupakan perintah Allah, serta kedepannya semakin kompak dan solid warga IK XII Koto hendaknya," pungkas Zainal Aung.
Acara ini ditutup dengan Do'a serta makan bersama sebagaimana yang telah menjadi tradisi Masyarakat Minang tersebut.
Posting Komentar